6/01/2013

Tujuan Allah memberikan Musibah, bala dan Azab

Assalamua'alaikum sahabat Fillah...
Terkadang dalam hidup ini pasti tidak akan pernah lepas dengan yang namanya Sedih, bahagia, Susah, Senang, Tangis dan Tawa. Segala suatu keadaan yang menimpa manusia dapat dikategorikan atau disebut dengan musibah, bala, dan azab... lantas terbesik dalam fikiran, untuk apa semua itu Allah berikan kepada kita??? tapi sebelum kita masuk pada topik ada baiknya kita tahu terlebih dulu apa pengertian Musibah, Bala dan Azab itu.
Musibah adalah sebuah ungkapan yang digunakan untuk menyebut kejadian tidak menyenangkan yang menimpa berkenaan dengan diri, harta dan lingkungannya yang Allah diturunkan khusus kepada para kekasih-Nya yaitu orang-orang Mukmin yang sholeh dan taat. 
Bala merupakan sebuah ungkapan yang digunakan untuk mengungkap kejadian yang lebih banyak bersifat tidak menyenangkan yang Allah swt turunkan untuk kaum Muslimin demi menguji atau meningkatkan keimanannya. Dengan demikian dua kalimat ini yaitu Musibah dan Bala memiliki arti yang berdekatan, hanya saja Bala terkadang sifatnya bisa menyenangkan sedangkan Musibah tidak. 
Azab adalah sebuah ungkapan yang digunakan untuk menunjukkan kejadian tidak menyenangkan yang Allah swt timpahkan kepada mereka yang melakukan perbuatan maksiat atau orang-orang yang tidak beriman atau kufur.

Kenapa Harus Ada Musibah, bala dan Azab?
Tidak ada kesia-siaan segala sesuatu yang Allah ciptakan dan berikan kepada kita di muka bumi ini. semua pasti ada hikmah dan manfaat yang akan Allah berikan kepada kita. berikut sedikit penjelasan alasan Allah memberikan kita musibah dan Azab.

1. sebagai ungkapan rasa sayang dan Rindu Allah pada kita.
Allah pasti mencintai setiap Hamba-Nya. Tapi apakah kita sebagai Hamba sudah mencintai-Nya dengan sungguh-sungguh? karena seringnya kita lalai dalam mengingat Allah. Maka dengan memberikan kita musibah atau azab agar kita kembali kepada-Nya, agar kita kembali mengingat-Nya. karena kita tahu sendiri sebagai hamba terkadang Lupa saat kita dalam keadaan senang. sedangkan kita pun pasti akan kembali ingat pada Allah saat kita sedang di rundung masalah atapun sedang ditimpa musibah. itulah mengapa Allah memberikan musibah karena Allah rindu pada kita dan Dia tidak ingin melihat Hamba-Nya smpai lupa Pada-Nya.


DALAM sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Thabrani daripada Abu Umamah, Allah berfirman kepada malaikat-Nya bermaksud : "Pergilah kepada hambaKu. Lalu timpalah bermacam-macam ujian kepadanya kerana Aku mahu mendengar suaranya."

2. sebagai  tolak ukur Tingkat keImanan seseorang.

Allah telah berfirman: "Apakah manusia mengira bahawa mereka akan dibiarkan mengatakan: Kami telah beriman, sedang mereka belum diuji?" (QS Al-Ankabut:2-3).

Melalui ayat di atas, Sayyid Qutb (1327-1386 Hijrah) menafsirkan sesungguhnya iman itu bukanlah hanya sebuah kata-kata yang diucap, malah iman adalah suatu hakikat yang mempunyai tugasnya, suatu amanah yang mempunyai beban tanggungjawabnya, suatu jihad yang memerlukan kesabaran dan suatu perjuangan yang memerlukan ketabahan. Manusia tidak cukup dengan hanya berkata: "Kami telah beriman..." Mereka tidak dibiarkan membuat dakwaan seperti itu hingga terdedah kepada ujian dan membuktikan kebenaran dakwaan mereka. Mereka juga perlu keluar daripada ujian itu dengan hati bersih sebagaimana api menguji emas untuk memisahkan unsur logam yang murah melekat padanya. Inilah makna asal kata-kata ujian dari segi bahasa. Ia mempunyai tujuannya, bayangannya dan saranannya. Begitulah juga ujian itu bertindak terhadap hati manusia.

Dalam ayat lain, Allah SWT menerangkan secara jelas bahawa hubungan manusia dengan kehidupan adalah hubungan ujian dan dugaan. Firman Allah SWT bermaksud: "Dan sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi itu sebagai perhiasan, agar kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik amal perbuatannya." (QS Al-Kahfi:7-8). Ayat ini menjelaskan bahawa tujuan Allah SWT mendatangkan pelbagai ujian ke atas hambaNya adalah untuk menilai siapakah di antara hamba-hambaNya yang terbaik. Yang terbaik amalnya itulah adalah orang terbaik di sisi Allah. Ujian yang Allah datangkan kepada hamba-Nya tidak hanya berupa kesusahan, kesulitan dan kesakitan semata-mata. Malah, manusia perlu berwaspada kerana ujian dan dugaan akan datang kepada mereka dalam bentuk kesenangan, kemewahan dan kekayaan. Ini secara terang difirmankan olehNya bermaksud: "Dan kami akan uji kalian dengan keburukan dan kebaikan sebagai cubaan dan kepada Kamilah kamu akan kembali." (QS al-Anbiya:35).

3. Sebagai pembelajaran arti kesabaran dan keikhlasan.
Ketahuilah, sabar akan sangat sulit dilakukan, apabila kita tidak mampu menyadari, bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini, pada hakikatnya hanyalah ujian. Harta yang kita miliki, karir yang bagus, rumah dan mobil mewah yang kita miliki, anak dan keluarga, itu semua adalah ujian dari Allah dan titipan Allah. Apakah kita bersyukur atau menjadi kufur?

sabda  Rasulullah SAW, “Sesungguhnya pahala yang besar itu, bersama dengan cobaan yang besar pula. Dan apabila Allah mencintai suatu kaum maka Allah akan menimpakan musibah kepada mereka. Barangsiapa yang ridha maka Allah akan ridha kepadanya. Dan barangsiapa yang murka, maka murka pula yang akan didapatkannya.” (HR. Tirmidzi, dihasankan al-Albani dalam as-Shahihah [146]).

4. Sebagai Penghapus dari Dosa-Dosa kita.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :  “Tiada henti-hentinya cobaan akan menimpa orang mukmin dan mukminat, baik mengenai dirinya, anaknya, atau hartanya sehingga ia kelak menghadap Allah SWT dalam keadan telah bersih dari dosa (HR. Tirmidzi). Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, “Tidaklah seseorang mendapatkan pemberian yang lebih baik dan lebih lapang daripada kesabaran.” (HR. Bukhari dan Muslim).
karena itu, jalanilah Hidup ini sesuai apa yang Allah telah tetapkan kepada kita. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui, sedangkan kamu tidak. Wallahu'alam

Admin
Refrensi: berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar